Pada mulanya payung atau umbrella atau parasol digunakan sebagai tabir
surya (mungkin kalau sekarang Ponds, Olay dll). Kemudian orang Cina mengembangkan payung tahan air untuk pelindung dari hujan. Mereka melapisi payung dengan lilin sehingga menjadi tahan air.
Kata payung/umbrella sendiri berasal dari kata “umbra” yang berakar dari
bahasa latin yang artinya bayang-bayang (In Sundanesse: Kalangkang).
Pada awal abad 16, payung menjadi populer dibarat terutama di
negera-negara eropa utara pada saat musim hujan.
Pada awalnya payung dianggap sebagai aksesori yang hanya cocok bagi
perempuan. Adalah seorang pengembara dan penulis dari Persia bernama
Jonas Hanway (1712-1786) membawa dan mempergunakan payung di depan umum
di Inggris, beliau pula yang mempulerkan penggunaan payung di kalangan
laki-laki. Para laki-laki Inggris kerap menyebut payung dengan sebutan
“hanway”, mengambil kata dari yang mempopulerkannya.
Toko payung
pertama kali berdiri di Kota London Inggris yang bernama “James Smith
and Sons”. Toko ini sampai sekarang masih berdiri dan masih terletak di
jalan 53 New Oxford St., di London, England (Silahkan mampir). Pada
awalnya payung eropa terbuat dari kayu atau tulang paus (Kalau sekarang
pasti didemo sama greenpeace) dan tudungnya terbuat dari alpaca atau
kanvas berminyak. Sedangkan pegangan lengkungnya terbuat dari kayu
eboni.
Pada tahun 1852, Samuel Fox menemukan desain payung berangka baja, Fox pula yang mendirikan “English Steels Company” di Inggris. Kemudian pada 8 Agustus 1885 seorang keturunan Afrika-Amerika mempatenkan alat penaruh payung seperti pada gambar dibawah ini
0 komentar:
Posting Komentar