Sabun mandi adalah benda wajib yang harus selalu tersedia di kamar mandi
Anda. Sabun biasanya berbentuk padatan tercetak yang disebut batang
karena sejarah dan bentuk umumnya. Penggunaan sabun cair juga telah
telah meluas, terutama pada sarana-sarana publik. Jika diterapkan pada
suatu permukaan, air bersabun secara efektif mengikat partikel dalam
suspensi mudah dibawa oleh air bersih. Di negara berkembang, deterjen
sintetik telah menggantikan sabun sebagai alat bantu mencuci atau
membersihkan.
Sejarah sabun mandi pertama
diketahui sejak abad ke 12 dan mulai dikembangkan pada abad ke 17 oleh
orang-orang inggris menggunakan soda abu, pada awalnya orang mengenal
bahan pembersih alami yang ada disekitar tempat tinggal seperti air,
lumpur, abu, batu apung dan lain-lain dengan kemampuan yang tidak
maksimal untuk membersihkan kotoran karena hanya bisa menghilangkan
kotoran diluar.
Di beberapa Negara seperti maroko penggunaan lumpur untuk membersihkan
badan sudah menjadi sebuah tradisi dikalangan bangsawan untuk
merawat
kesehatan dan kehalusan kulit serta menjaga kulit tetap kencang dan awet
muda, salah satu produk ini masih digunakan dan beredar diklinik-klinik
perawatan kecantikan dengan nama ghassoul sebagai masker dan lulur
mandi serta rambut lumpur. Orang Yunani kuno menggunakan lilin untuk
membersihkan tubuh dan mengolesi minyak serta mencuci pakaian mereka
hanya cukup dengan air di sungai tanpa sabun.
Di kalangan masyarakat Indonesia sendiri nenek moyang kita sudah
menggunakan sabun alami untuk membersihkan badan dan pakaian menggunakan
produk nabati dari cairan buah klerak dan sudah tak praktekan sendiri
memang bisa membersihkan kotoran untuk mandi.
Sebagaimana dalam sejarah perkembangannya sabun mulai diproduksi secara
besar-besaran sekitar tahun 1622, di amerika produk sabun mulai
memasyarakat sejak kedatangan pendatang dari inggris yang bisa membuat
sabun dan pada masa sebelum itu sabun merupakan produk mewah yang
menghasilkan pajak bagi pemerintah inggris pada masa pemerintahan raja
james 1 pada abad ke 19 dan setelah pajak dihapuskan, sabun menjadi
lebih banyak digunakan masyarakat kelas bawah.
Produksi sabun skala komersial terjadi pada tahun 1791 sejak kimiawan
dari prancis mematenkan produk soda abu sebagai bahan baku utama sabun
mandi. Saat ini banyak produk sabun yang beredar di pasaran yang masih
menggunakan soda abu dan beberapa produsen menggunakan bahan alternative
selain soda abu untuk menghemat biaya dan ramah lingkungan serta aman
bagi kulit seperti KOH, SLS, ABS, dan lain-lain.
Produk-produk tambahan dalam sabun tersebut ada yang sudah dilarang
penggunaanya di luar negeri seperti ABS yang tidak mudah terurai oleh
bakteri pengurai, sebagian produsen sabun juga masih menggunakan soda
abu atau soda api/kaustik soda untuk menghemat biaya akan tetapi produk
ini menyebabkan kulit menjadi mengelupas dan perih jika mengenai kulit
yang sensitive, untuk mengujinya Anda bisa mengusapkan ke wajah dan
biarkan beberapa menit, jika merasa perih bisa jadi bahan baku sabun
tersebut menggunakan kaustik soda, hal ini jarang terjadi terhadap
produk sabun herbal Karena sabun herbal selain menggunakan bahan pilihan
juga banyak mengandung herbal yang mampu merawat kulit dan memberi
kelembaban seperti minyak zaitun dan lain-lain.
Referensi
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/self-publishing/2327697-sejarah-sabun-mandi/#ixzz2QixtI5BW
http://felishamaudy.blogdetik.com/2013/01/17/sejarah-perkembangan-sabun-mandi/
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar