Etnografi adalah berasal dari kata ethnos yang berarti bangsa dan
graphein yang berarti tulisan atau uraian. Jadi berdasarkan asal
katanya, etnografi berarti tulisan tentang/ mengenai bangsa. Namun
pengertian tentang etnografi tidak hanya sampai sebatas itu. Burhan
Bungin ( 2008:220) mengatakan etnografi merupakan embrio dari
antropologi. Artinya etnografi lahir dari antropologi di mana jika kita
berbicara etnografi maka kita tidak lepas dari antropologi setidaknya
kita sudah mempelajari dasar dari antropologi. Etnografi merupakan ciri
khas antropologi artinya etnografi merupakan metode penelitian lapangan
asli dari antropologi ( Marzali 2005:42).
Etnografi
biasanya berisikan/menceritakan tentang suku bangsa atau suatu
masyarakat yang biasanya diceritakan yaitu mengenai kebudayaan suku atau
masyarakat tersebut. Dalam membuat sebuah etnografi, seorang penulis
etnografi (etnografer) selalu hidup atau tinggal bersama dengan
masyarakat yang ditelitinya yang lamanya tidak dapat dipastikan, ada
yang berbulan-bulan dan ada juga sampai bertahun-tahun. Sewaktu meneliti
masyarakat seorang etnografer biasanya melakukan pendekatan secara
holistik dan mendiskripsikannya secara mendalam atau menditeil untuk
memproleh native’s point of view. Serta metode pengumpulan data yang
digunakan biasanya wawancara mendalam ( depth interview) dan obserpasi
partisipasi di mana metode pengumpulan data ini sangat sesuai dengan
tujuan awal yaitu mendeskripsiakan secara mendalam.
Membuat etnografi
juga merupakan hal yang wajib dilakukan uuntuk para sarjana
antropologi. Seperti yang ditulis oleh Marzali (2005: 42):
“
Bagaimanapun, etnografi adalah pekerjaan tingkat awal dari seorang ahli
antropologi yang propesional. Etnografi adalah satu pekerjaan inisiasi
bagi yang ingin manjadi ahli antropologi professional. Seseorang tidak
mungkin dapat diakui sebagai seorang ahli antropologi professional jika
sebelumnya dia tidak melakukan sebuah etnografi, dan melaporkan hasil
penelitiannya. Hasil penelitiannya ini harus dinilai kualitasnya…Untuk
meningkat ke peringkat yang lebih tinggi maka…pekerjaan yang harus
dilakukan selanjutnya adalah apa yang disebut sebagai comperative study,
basik secara diakronis maupun secara sinkronis”
Jika kita membaca
tulisan tersebut, terlihat penulis ingin menekankan bahwa membuat
etnografi itu merupakan suatu kewajiban. Sesorang sarjana antropologi
wajib menghasilkan sebuah etnografi jika belum maka seseorang tersebut
belum dikatakan seorang sarjana antropologi. Namun jika sudah maka
seseorang tersebut berhak untuk dikatakan seorang sarjana antropologi
namun belum bisa dikatakan sebagai ahli antropologi sesungguhnya ( ahli
etnologi ). Seseorang dikatakan ahli etnologi apabila seseorang tersebut
melakukan pekerjaan yang lebih tinggi yaitu comparative study dalam
basic diakronis maupun sinkronis.
Daftar Buku
Marzali, Amri.2005. Antropologi dan Pembangunan Indonesia, Kencana, Jakarta.
Bungin, Burhan.2008. Penelitian Kualitatif, Kencana, Jakarta.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar